Thursday, January 9, 2014

Aloke Lohia; owner of Indorama, lesson from the guru

Aloke Lohia, seorang pengusaha NRI (non residence Indian) yang memiliki bisnis PET (polyethilene terepthalate) yang merupakan bahan baku pembuatan plastik terbesar di dunia, memiliki 15% pangsa pasar PET seluruh dunia, beroperasi di kurang lebih 130 negara.
Memulai bisnis ketika berusia 31 tahun di Thailand, sukses dengan cara membeli perusahaan-perusahaan yang hampir bangkrut, merestrukturisasi, dan kembali menghasilkan keuntungan.  Pribadi yang unik dengan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap ragam budaya dimana pabriknya beroperasi.  Istilah yang dia pakai adalah Localization...bukan globalization.
Dia percaya akan kekuatan lokal, bakat-bakat lokal, dan mendelegasikan pekerjaan kepada staf-staf lokal.  Eksekutif yang berasal dari India diwajibkan belajar bahasa lokal, bukan disuruh belajar bahasa Inggris.
India memang gudangnya  CEO yang hebat yang bekerja di berbagai perusahaan kelas dunia.  Kemampuan adaptasi orang India yang cukup tinggi, yang dapat disamakan dengan keturunan Cina, Korea dan Jepang membuat mereka dapat dengan mudah diterima di banyak perusahaan.
Indonesia seharusnya juga bisa lebih mempercayai orang Indonesia dalam berbagia posisi di perusahaan swasta, banyak warga Indonesia yang berpendidikan tinggi, penuh bakat dan dedikasi tapi system ketenaga kerjaan mungkin masih perlu perbaikan.  Beberapa tenaga expat yang bekerja di berbagai bidang di Indonesia sudah seharusnya dapat digantikan dengan tenaga-tenaga muda orang Indonesia.  Saya percaya bahwa skill mereka dapat kita kuasai dan bahkan kita lewati, akan tetapi kita harus bekerja lebih keras, passionate, tidak korupsi dan berbagai perilaku yang memberi stigma buruk bagi orang Indonesia.  Kurang disiplin, tidak menghargai waktu, sifat menunda pekerjaan, lack of initiative, gampang puas dan gaya hidup yang boros.  Tinggal bagaimana kita mau belajar dan menjalankan sesuai dengan rencana yang sudah kita buat.

No comments:

Post a Comment